Wednesday, June 19, 2013

Dan Aku pun Pergi

Dilema. Bukanlah berada pada dua pilihan yang menyenangkan.
Bersama mu atau berpisah dari mu sesungguhnya sama menyakitkan.
Tapi aku memilih pilihan menyakitkan dari yang paling menyakitkan.
Aku pergi. Bersama rindu, bersama kekecewaan yang terajut rapat sepanjang kebersamaan denganmu.
Apa dayaku untuk bertahan ketika tak kulihat aku di matamu.
Tak kutemui aku di rencana hidupmu.
Tak ada aku dalam perbincangan mu.
Bila bagimu, aku dan semua ini adalah permainan.
Semoga kelak, kau temui luka yang sama dengan luka saat ini kuperoleh darimu.
Dan Akupun pergi. Mengumpulkan langkah berada sejauh mungkin darimu.
Kamu mengingatku atau tidak tak lagi jadi deritaku .
Dalam diam yang menjadi rahasia terdalam ku.
Masih ada kerinduan itu.
Kerinduan yang tak akan pernah cukup besar untuk membawaku kembali padamu.





Monday, March 1, 2010

Tentang Dia

Satu kisah lagi kujalani.
Tentang seseorang yang ada dan tiada.
Ada, karena jika waktunya tepat, aku dapat berbincang dengannya.
Tiada, karena seringkali ia menghilang dengan berbagai alasan, yang ia menghendaki aku untuk percaya.
Tiada , karena sampai tulisan ini dibuat aku belum pernah bertemu dengannya.
Sebagaimana aku, hubungan ini, dia adalah juga complicated, rumit.
Hidupnya rumit, kepribadiannya sendiri complicated.
Tetapi dengannya hidupku jadi lebih berwarna.
Ada kegembiraan, kesedihan dan pertanyaan ketika kami bersama.
Aku punya seseorang yang aku tunggu di media informasi yang nyata maya.
Sampai suatu ketika pertengkaran datang tak diundang.
Tentang kepercayaan yang justeru tidak pernah hadir, sekian lama kami bersama.
Begitu hebat.
Sampai tanpa ragu ia 'mengusirku' dari media yang pertama kali mempertemukan dan mendekatkan kami.
Aku tau, baginya ini hanya masalah kecil.
Baginya, hubungan ini hanyalah tentang dirinya.
Baginya, tak perlu lagi ada aku, meski kerap ia mencariku.
Karena aku juga tau, ia perlu aku dan hubungan ini untuk dirinya sendiri.
Tidak pernah dia tau dan aku pun tidak ingin dia tau, bahwa tindakannya sangat menyakitiku.
Meski ia masih kerap mendatangiku via media yang lain.
Tapi tentu saja tak sama.
Dia tak ingin lagi aku tau dunianya.
Dan aku mutlak jadi simpanannya.
Aku lelah.
Lelah menunggu.
Lelah tak dianggap.
Lelah pada keseluruhan hidupku.